Review Mencuri Raden Saleh : Overrated dan Overhyped?

Sejak awal project film Mencuri Raden Saleh diumumkan, aku sudah sangat excited. dari judulnya saja kita sudah tahu bahwa ini akan menjadi sebuah heist movie, genre yang kita tidak sangka akhirnya turut meramaikan dunia perfilman indonesia. Jajaran cast utama film ini yang diumumkan pada tahun lalu, semakin membuatku tidak sabar untuk menantikan film ini tayang di bioskop. Review dan komentar positif dari hampir semua penonton early special screening membuatku menaruh ekspektasi yang tinggi dan penasaran untuk film ini tetapi sekaligus tetap waspada hahaha. Aku dan netizen-netizen su'udzon lainnya sedikit khawatir, curiga, dan skeptis jika review positif tersebut hanya buzzer dan bagian dari marketing *sungguh maafkan hamba*. Respons dan review penonton setelah pun sama positifnya seperti pada saat early screening, membuat ekspektasiku terhadap film ini menjadi semakin tinggi. 

Setelah menonton Mencuri Raden Saleh, apakah film ini berhasil memenuhi ekspektasi? Definitely yes! Aku sangat puas dan menikmati film ini, ekspektasiku benar-benar terpenuhi. Kagum sekaligus haru dan bangga karena akhirnya indonesia benar-benar bisa membuat film action sebagus dan sekeren ini. Wow wow wow, gokil, epic, amazing rasanya ingin menuji dan membicarakan film ini tanpa henti, defineitely one of the best, if not the best, indonesian movie

Bahkan jika dijabarkan masing-masing aspek film ini, just

1. THE CAST! THE FCKIN CAST!!! And Their Character!
Cast-nya sungguh sempurna untuk film ini, semuanya terasa pas dan solid. Acting Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Aghniny Haque, Rachel Amanda, Umay Shahab, Ari Irham baguuuss. Semuanya bersinar tanpa menutupi yang lain. Mereka mampu membuat karakternya believable dan hidup, how they deliver their emotion well *cheff's kiss*. Workshop buat mendalami peran masing-masing karakternya sungguh membuahkan hasil. Bonus point: semua pemerannya visualnya cakep dan memanjakan mata *eyeing on Angga Yunanda hehehe*. Selain itu bagaimana mereka mengubah foto dan nama instagram untuk project film ini sungguh pantas diacungi jempol, what a way to promote this movie. Aku cinta banget sama interaksi cast dan akun sosmed film ini ke audience❤❤❤
Semua karakter sama pentingnya dan tidak ada yang terasa hanya sebagai tempelan. Seperti kata Angga Sasongko "semuanya punya porsi yang sama, semuanya punya fungsi yang saling melengkapi". Sangat mudah untuk bersimpati dan cinta setiap karakternya, tidak ada karakter yang annoying. Chemistry antar karakternya juga sangat klop, dan seperti yang sudah banyak dibicarakan bromance antara Piko (Iqbaal Ramadhan) dan Ucup (Angga Yunanda) sungguh juara dan membuat ingin ikut nyempil dalam persahatan mereka.  Oh iya, meskipun pengenalan karakter yang ada sebenarnya cukup untuk menyampaikan motivasi mereka, aku pengen tahu lebih banyak tentang beberapa karakternya. Aku berharap hal itu akan diceritakan  di sekuelnya nanti.

2. Jalan Cerita
Apalah arti cast yang bertabur bintang tanpa jalan cerita yang mumpuni. Mencuri Raden Saleh jelas bukan film yang hanya sebatas bermodal cast. Dengan jalan cerita yang menjadi refleksi dari lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh yaitu perlawanan dan penghianatan, film ini mampu dieksekusi dengan sangat baik. Motif setiap karakter mengapa mereka memerlukan uang pun jelas dan dapat diterima. Penceritaan yang bagus dengan alur dan plot yang padat dan tidak draggy ini membuat pengalaman menonton selama 2,5 jam terasa menyenangkan dan tidak terasa lama. Komedi dan action pada film ini sungguh seimbang. Sepanjang film dibuat ketawa, kaget, emosional, tegang, dan senyum-senyum kesemsem sama Angga Yunanda *oke, ini hanya aku*. Mencuri Raden Saleh benar-benat mengalir dengan rapi dengan kejutan plot twist demi plot twist yang bertubi. Sungguh ingin sungkem dan ngasih big applause buat Angga Sasongko, masih takjub bisa ya indonesia bikin film begini.
Yang menjadi pembeda Mencuri Raden Saleh dengan heist movie yang sering kita tonton yaitu pencurian pada film ini dilakukan oleh sekumpulan anak muda biasa yang belum pernah mencuri dan terpaksa mencuri karena kepepet perlu uang dengan rencana yang seperti kata Fella (Rachel Amanda) "bolong sana sini". Hal tersebut yang membuat film ini memiliki daya tarik tersendiri, bagaimana mereka menyusun rencana berdasarkan referensi film hollywood dan wikipedia, sungguh menggambarkan bahwa ya mereka memang pencuri amatir. Selain itu, film ini tidak terasa seperti sekedar "menjiplak" film hollywood, unsur dan cita rasa indonesia jelas dapat kita rasakan.
Angga Sasongko menyebutkan bahwa awal mula ide dari film ini yaitu saat ia melihat ketika lukisan Raden Saleh diletakkan di pendopo terbuka tanpa penjagaan dan dekat dengan tembok luar. Hal tersebut menggambarkan kurang dihargainya karya seni dan sejarah di negeri ini. Latar belakang ide cerita tersebut mungkin menjelaskan mengapa penggambaran mengenai penanganan kasus penipuan lukisan pada film ini cukup longgar. Misalnya sidik jari komplotan yang seharusnya tertinggal di TKP dan polisi yang kesulitan membedakan lukisan asli dan palsu. Mungkin hal tersebut dimaksudkan untuk untuk menggambarkan polisi yang kurang serius untuk mengungkap kasus ini. Bisa kita lihat juga dari scene pada awal film dimana polisi tidak dapat melanjutkan proses penyelidikan pemalsuan lukisan karena tidak adanya dana, sungguh sebuah sindiran dan gambaran kenyataan yang sering terjadi. 

3. Dialog
Beberapa review menyebut ada beberapa dialog terasa cringe seperti "kita kadung fcuked up". Tetapi buat aku sendiri yang bicara kadang campur-campur dan lingkungan juga ada yang begitu gak merasa terganggu dengan dialog tersebut dan menilai dialog tersebut masih realistis dan natural. Mungkin untuk menilai dialog ini tergantung kebiasaan tutur bahasa dan background masing-masing penonton. Sempat merasa adanya beberapa artikulasi dialog yang kurang terdengar jelas menjadi kekurangan minor film ini tetapi ternyata memang sengaja dibuat seperti itu oleh Angga Sasongko karena karakter Ucup yang terbiasa untuk berpikir cepat dan menyampaikannya secara cepat pula *wow Angga Sasongko, kok bisa mikir sedetail ini sih*. Aku suka celetukan-celetukan lucu dari duo Gofar (Umay Ashab) dan Tuktuk (Ari Irham), yang ikonik tentu "anjing kepencet" dan "hai nyet". Dialog yang cukup cringe menurutku justru ketika Piko dan Ucup merekrut anggota komplotan karena terasa seperti sales MLM sedang promosi produk *hahaha maaf*. 

4. Sinematografi
Kalau kata netizen, ciri khas-nya film karya Angga Sasongko itu visual yang bagus. Dan aku sepkat film Mencuri Raden Saleh pun demikian. Aku suka banget sama angle dan camera movement-nya, bagus bagus banget. Apalagi ketika adegan action dengan kameranya dinamis sungguh satisfying. Adegan balapan di kota tua, adegan penabrakan di terowongan, adegan pelarian Piko, atau adegan berantem Sarah (Aghniny Haque) membuat penonton seperti berada pada adegan tersebut. 
Dan jika kekaguman dengan sinematografi film ini belum cukup, cobalah tonton Blueprint: Making of Mencuri Raden Saleh. Melihat bagaimana proses pengambilan gambar dan camera work untuk adegan-adegan yang sulit, membuatku semakin mengapresiasi dan menghargai film ini. Dan hasil akhir film ini menunjukkan kerja keras semua crew benar-benar terbayarkan dengan sangat baik. Sungguh film ini membuatku bergumam "bisa ya indonesia bikin film sekelas ini".
Yang sedikit kurang menurutku pada bagian awal-awal film ada perpindahan scene yang terasa mendadak, misalnya saat Piko bercerita mengenai ayahnya kepada Ucup dan ini sempat membuatku bingung. Tapi hal tersebut sangat termaafkan dan masih oke.

5. Scoring
Scoring film ini bagus dan terasa pas. Musiknya mendukung untuk membangun susana pada setiap scene-nya. Apalagi pada adegan action-nya, sinematografi yang didukung musik berhasil membuat penonton ikut menahan nafas dan tegang. Musik yang sama pun diulang pada beberapa adegan action sehingga terasa seperti signature tersendiri dan sukses membawa ketegangan pada penonton. Dan Sebuah Kisah Klasik versi Rendy Pandugo yang diputar pada salah satu scene juga terasa pas dan membangkitkan rasa emosional.

6. Product Placement
Terdapat beberapa product placement yang noticeable tetapi masih sangat mulus dan masih sesuai dengan plot dan konteks pada scene yang terjadi.  Juga tidak ada zoom berlebihan terhadap product placement tersebut sehingga tidak terasa mengganggu.

Jadi apakah Mencuri Raden Saleh overrated dan overhyped? Tentu tidak, it's really worth watching. Dengan kualitas produksi film sebagus ini, rasanya hanya mendapat 1,4 juta penonton hingga hari ini (2022/09/05) jutru terasa kurang. It deserves more hype, it deserve more recognition, it deserves more audience!
Hats off for all the production crew, you all rock! Selamat untuk kalian! Aku yang tidak terlibat dalam pembuatan film ini saja merasa bangga dengan film ini, apalagi kalian yang telah bekerja keras. Terima kasih Mas Angga Sasongko sudah berani ambil resiko untuk mewujudkan project ini, memang orang gila! Ditunggu sekuel dan film lainnya, Mas.
Jadi kenapa harus nonton Mencuri Raden Saleh?  Because Mencuri Raden Saleh has everything you want in a good movie. Great plot and story telling☑ top notch cast and acting skill☑ solid character and chemistry☑ cool cinematography☑ good scoring☑ fun and joy☑ thrilling and engaging☑ new standard of indonesian movie☑

Rated : 9/10, karena kesempurnaan hanya milik Tuhan

Comments

Popular posts from this blog

Dirgahayu Republik Indonesia-ku

Tentang Kabut Asap Palangkaraya