Dirgahayu Republik Indonesia-ku

Dirgahayu Republik Indonesia sempat menjadi worldwide trends di twitter yang kemudian digantikan oleh #RI70. Ah, lihatlah semangat anak muda yang mampu menggaungkan kemerdekaan negerinya ke seluruh dunia. Hal yang sederhana memang, tapi bukankah hal tersebut menunjukkan masih adanya kepedulian terhadap bangsa ini, masih adanya harapan untuk bangsa ini?

70 tahun sudah selepas proklamasi yang dibacakan oleh eyang-jika aku boleh memanggilnya demikian-Karno dengan lantang. Usia yang dapat dibilang tua. Bayangkanlah seorang kakek dengan rambut yang hampir memutih seluruhnya serta wajah yang telah menunjukkan kerutan-kerutan.

Pertanyaan yang sering terlontar “sudahkah bangsa kita merdeka?”. Pertanyaan yang sama hampir setiap tahunnya tetapi tetap jua sulit untuk dijawab. Lihatlah implementasi dari pancasila yang menjadi dasar di negeri ini. Masih adanya konflik antar agama serta halangan untuk menjalankan kewajiban agamanya secara tenang; hukum di negeri ini yang masih tajam ke bawah namun tumpul ke atas; sebagian besar pejabat-pejabat di negeri ini yang tega memakan hak-hak warga negaranya, mencuri milyaran hingga triliunan uang rakyatnya tanpa merasa berdosa; masih adanya anak-anak di negeri ini yang tidak dapat merasakan bangku sekolah ataupun sekolah dengan fasilitas tidak memadai serta bangunan yang nyaris roboh; akses kesehatan yang masih mahal dan sulit dijangkau oleh sebagian masyarakat. 

Ah, cukup pelik masalah di negeri ini, ditambah mengingat bagaimana situasi politiknya, kurs rupiah yang sekarang nyaris mencapai nilai 14.000 untuk satu dollar nya. Jadi lupakan sejenak masalah itu semua. Bukan, bukan karena kita tidak lagi peduli dengan kondisi bangsa ini dan menutup mata. Tetapi apa gunanya kita terus mengeluh? Mengutuk keadaan yang tidak akan mengubah apapun. Lihatlah mereka yang terus berprestasi mengharumkan nama Indonesia ke kancah internasional. Yang terbaru tentu saja ganda putra Muhammad Ahsan/Hendra Setiawan, pebulu tangkis asal Indonesia yang berhasil meraih gelar juara dunia pada ajang BWF 2015 dan membuat lagu Indonesia raya berkumandang. Ada juga anak Indonesia yang berhasil membawa motif dayak memenangkan kompetisi dunia “DC Trase Yours”. Keren ya. 

Dan kita sepantasnya bersyukur masih banyak lagi putra putri Indonesia yang terus membanggakan dan membawa nama Indonesia ke pentas dunia dengan caranya masing-masing. Dan sepantasnya pula kita berbangga terlahir sebagai putra putri ibu pertiwi dengan segala keragaman dan kekayannya. Jadi masihkah kau memilih untuk terus berdiam, mengutuk dan mengeluh tentang Indonesia? Marilah kita mulai dari diri kita sendiri untuk terus melakukan hal-hal positif bagi Indonesia. Mungkin dirimu sekarang hanyalah seorang pelajar ataupun mahasiswa. Tetapi dengan belajar yang giat, menyerap ilmu yang sebanyak-banyaknya, tekadkan kita nanti mampu mengubah Indonesia menjadi lebih baik. Memang, tak akan berubah secara instan, tetapi bukankah hal-hal besar dimulai dari yang  kecil terlebih dahulu. Berdoalah untuk kebangkitan Indonesia. Satukan tekad kita untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Berhentilah bertanya apa yang telah Indonesia capai, apa yang telah diberikan bangsa ini, tetapi apa yang telah kalian lakukan untuk membangun Indonesia?
Merah putih teruslah kau berkibar, di ujung tiang tertinggi di Indonesia-ku ini
Dirgahayu Republik Indonesia-ku.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Review Mencuri Raden Saleh : Overrated dan Overhyped?

Tentang Kabut Asap Palangkaraya