Tentang Kabut Asap Palangkaraya

Foto dikirim oleh adik 16 Oktober yang lalu

Beberapa bulan sudah dan cuaca di Palangkaraya tak kunjung membaik, justru semakin memprihatinkan. Terparah dari yang pernah ada dan yang pernah kurasakan. tagar-tagar masihmelawanasap dan sejenisnya semakin banyak beredar di media social. Hari ini kabarnya kabut asap menjadi yang terparah. Dari foto terakhir yang diupload seorang kawan, tadi sore partikulat udara mendekati angka 3000, dua puluh kali lipat di atas batas tidak sehat dengan nilai 150 dan hampir sepuluh kali lipat dari batas berbahaya di atas angka 350. Pun dari foto-foto lain yang menggambarkan keadaan disana saat ini. Asap pekat yang telah menguning dan jarak pandang hanya 10 meter, selebihnya tak terlihat. Via telepon, mamah bercerita bahkan saat ini asapnya terasa hingga ke dalam rumah.





Sedih? Tentu saja. Kota yang sebagian besar kehidupanku ada disana menjadi seperti itu. Semenjak tiga bulan lalu, saudara, keluarga, teman-teman disana menghirup asap pekat tiap harinya. Akan tetapi di balik musibah ini aku bersyukur keluarga di palangkaraya masih diberikan kesehatan hingga saat ini. Mamah, abah, mbah, adik masih baik-baik saja.

Dan mengenai mereka yang terus menghujat pemerintah? Ah entahlah. Tetapi layaknya musibah lain, hal-hal seperti ini pun tak bisa sepenuhnya disalahkan kepada pemerintah. Pemerintah tak bertindak apa-apa? Mungkin akan lebih tepat jika dikatakan pemerintah belum dapat menanggulanginya secara optimal. Atau kita katakan solusi dari pemerintah belum memberikan dampak yang nyata untuk mengurangi kabut asap ini. Hujan buatan yang bahkan tak kunjung diberikan entah dengan pertimbangan apa yang aku tak punya kapabilitas untuk memutuskan. Semoga bencana kabut asap ini cepat usai, semoga pemerintah segera menemukan solusi yang benar-benar memberikan dampak nyata untuk mengatasi kabut asap, semoga pemerintah dibukakan nata hatinya agar lebih tanggap lagi untuk menangani bencana ini, semoga seluruh keluarga dan teman-teman di Palangkaraya terus disehatkan dan tidak termasuk golongan yang berputus asa untuk, terus berharap dan berdoa semoga hujan lekas turun. Semoga Palangkarayaku kembali cantik.


dari seorang putri daerah Kalimatan Tengah
20 Oktober 2015

Comments

Popular posts from this blog

Review Mencuri Raden Saleh : Overrated dan Overhyped?

Dirgahayu Republik Indonesia-ku